EDWARD
KENWAY



Edward James Kenway adalah seorang pria kelahiran Wales yang tumbuh besar dengan impian meninggalkan kehidupan sederhana dan penuh keterbatasan. Sejak muda, Edward memiliki ambisi kuat untuk meraih kehidupan yang jauh lebih besar dari sekadar menjadi petani atau pekerja biasa. Pandangan hidupnya dibentuk oleh rasa haus akan kebebasan, kejayaan, dan kekayaan, sesuatu yang hanya bisa ia temukan di lautan luas. Edward Kenway adalah sosok yang mencerminkan kebebasan, keberanian, dan ambisi. Ia dikenal sebagai pria dengan pesona yang kuat, penuh percaya diri, dan berjiwa petualang. Kepribadiannya yang berani mengambil risiko menjadikannya figur yang sulit ditebak, terkadang ceroboh namun selalu berpegang pada keyakinannya sendiri.



Edward adalah pria berperawakan tegap dengan postur lincah, ciri khas seorang pelaut sekaligus petarung. Rambut pirangnya sering tergerai acak, berpadu dengan sorot mata biru yang penuh semangat. Busana khasnya adalah perpaduan antara pakaian bajak laut dan perlengkapan seorang Assassin, mantel panjang, tudung ikonik, serta sabuk yang dipenuhi senjata. Kehadirannya memancarkan aura percaya diri, liar, sekaligus berwibawa.



Edward adalah pribadi yang keras kepala, penuh ambisi, dan berjiwa bebas. Ia sering bertindak spontan, mengikuti insting, dan tidak suka terikat oleh aturan yang membatasi dirinya.



Meski demikian, Edward juga memiliki sisi karismatik yang membuatnya mudah mendapatkan kepercayaan atau simpati dari orang lain. Daya tarik utamanya terletak pada perpaduan sikap berani, humor, dan keberaniannya menghadapi dunia dengan segala konsekuensinya. Ia adalah pribadi yang kompleks, kadang sembrono, kadang bijak, namun selalu menunjukkan keteguhan dalam mengejar apa yang ia yakini.



Edward adalah petarung serba bisa. Ia ahli menggunakan pedang ganda, pistol, dan berbagai senjata khas era kolonial. Kelincahannya membuatnya gesit dalam parkour, melintasi atap bangunan, atau bergerak lincah di medan pertempuran. Selain itu, ia juga handal dalam menggunakan senjata tersembunyi khas Assassin, menjadikannya efektif baik dalam pertarungan terbuka maupun serangan diam-diam. Sebagai seorang pelaut, Edward memiliki keterampilan navigasi dan kepemimpinan yang membuatnya tangguh di darat maupun di laut. Kombinasi keberanian, kecerdikan, dan keterampilan tempurnya menjadikannya sosok yang disegani, baik kawan maupun lawan.

GALLERY

STORY

Ambisi Seorang Pemuda Wales

Edward Kenway lahir di Swansea, Wales sekitar tahun 1693 dari keluarga petani sederhana. Sejak kecil ia terbiasa hidup dengan kerasnya hidup dan getirnya kemiskinan. Namun di balik kehidupannya yang sederhana, Edward memiliki pandangan yang berbeda dari orang-orang di sekelilingnya. Ia tidak puas hanya menjalani hidup sebagai petani seperti ayah dan leluhurnya. Ia memimpikan sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang bisa mengangkat dirinya keluar dari bayang-bayang kemiskinan. Dalam dirinya tumbuh tekad untuk mencari harta, nama besar, dan kehidupan penuh kebebasan di luar daratan Wales. Ambisi itu mendorong Edward untuk meninggalkan kehidupan petani dan mencoba peruntungan di laut lepas. Namun sebelum lautan benar-benar menjadi rumahnya, Edward sempat merasakan kehidupan darat yang berbeda ketika ia bertemu seorang wanita yang kelak mengubah jalan hidupnya, Caroline Scott.

Meninggalkan Keluarga demi kekayaan

Ketika menginjak usia dewasa, Edward bertemu Caroline Scott, seorang wanita cerdas dan anggun dari keluarga terpandang. Meski berasal dari latar yang berbeda jauh, Edward berhasil merebut hatinya, dan mereka pun menikah. Pada awalnya, Edward percaya bahwa cinta mampu mengisi kekosongan yang selama ini ia rasakan. Namun kenyataan berkata lain perbedaan pandangan hidup mulai meretakkan hubungan mereka. Caroline menginginkan rumah yang tenteram, kehidupan sederhana, dan masa depan yang stabil. Sebaliknya, Edward dipenuhi ambisi yang membara, ia tidak sanggup menerima kehidupan biasa ketika bayangan harta dan kebebasan di laut terus memanggilnya. Pertengkaran demi pertengkaran tak terhindarkan. Caroline memohon agar Edward menahan diri, memilih keluarga daripada mimpi yang belum pasti. Namun, bagi Edward, janji tentang kekayaan dan kejayaan terlalu menggoda untuk dilepaskan. Pada akhirnya, ia mengambil keputusan yang akan mengubah segalanya, meninggalkan rumah, tanah kelahiran, dan bahkan istrinya sendiri, demi mengejar takdir di laut lepas. Kepergiannya bukan sekadar perjalanan seorang pelaut, tetapi awal dari pengorbanan besar meninggalkan cinta sejati demi ambisi yang kelak akan menuntunnya pada kejayaan.

Awal Perjalanan di Lautan

Perjalanan Edward di laut dimulai sebagai pelaut biasa yang mencari nafkah dari peperangan antara Inggris dan Spanyol. Ia sempat menjadi privateer, namun ketika perang berakhir, banyak pelaut kehilangan pekerjaannya dan beralih pada jalur yang lebih berbahaya. Bagi Edward, keputusan untuk terus berlayar tidak hanya soal bertahan hidup tetapi juga kesempatan untuk meraih ambisi yang sejak lama membara dalam dirinya. Takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang Assassin yang sedang membawa misi penting. Pertarungan singkat membuat Edward keluar sebagai pemenang, dan tanpa memikirkan akibatnya, ia mengenakan jubah Assassin tersebut. Dari situlah Edward memulai jalannya sendiri, bukan sebagai bagian dari kaum Assassin, melainkan sebagai pria yang mengejar keuntungan pribadi. Dengan menyamar sebagai Assassin, Edward berhasil menyusup ke dalam lingkaran para Templar di Havana. Di sana ia mendengar tentang Observatorium, sebuah artefak kuno yang konon dapat melacak siapa saja di dunia hanya dengan sampel darah. Janji akan kekayaan yang tidak terbayangkan membuat Edward semakin tenggelam dalam permainan berbahaya itu. Ia tidak peduli pada konflik antara Assassin dan Templar yang telah berlangsung lama; baginya semua itu hanyalah kesempatan emas untuk mencapai ambisinya sendiri.



Perjalanan itu membawanya merebut sebuah kapal yang kemudian ia namai Jackdaw. Kapal ini menjadi kebanggaan Edward sekaligus simbol kebebasannya di lautan. Dengan kru yang setia, ia mulai menjelajahi Karibia, menjarah kapal dagang, menantang armada besar, dan perlahan membangun reputasi sebagai bajak laut yang disegani. Dalam petualangannya, Edward bertemu tokoh-tokoh besar dunia bajak laut seperti Blackbeard, Charles Vane, Mary Read, dan Anne Bonny. Dari pertemuan itu lahir impian tentang republik bajak laut, sebuah negeri tanpa raja dan tanpa hukum di mana kebebasan adalah satu-satunya aturan. Bagi Edward, impian itu terdengar seperti surga, meski di baliknya tersimpan bayangan pengkhianatan dan tragedi yang menanti.

Kejayaan Jackdaw dan Republik Bajak Laut

Dengan Jackdaw yang perkasa, Edward Kenway benar-benar merasakan kehidupan yang ia impikan. Ia menjadi bajak laut paling disegani di Karibia, dengan bendera hitam yang selalu menebar ketakutan di setiap kapal yang melihatnya. Bersama Blackbeard, Charles Vane, Mary Read, dan Anne Bonny, ia membentuk lingkaran yang kuat di antara para bajak laut besar. Mereka bukan hanya sekadar perompak, tetapi pemimpin yang mulai merancang impian besar menciptakan sebuah republik bajak laut. Impian itu lahir di Nassau, tempat yang mereka ubah menjadi surga kebebasan tanpa raja, tanpa kerajaan, dan tanpa hukum selain kehendak mereka sendiri.



Bagi Edward, kehidupan di Nassau adalah puncak dari semua ambisinya. Ia menikmati kekayaan dari jarahan, pesta tanpa akhir, dan kebebasan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Di mata banyak orang, Edward adalah simbol kejayaan bajak laut, seorang pria yang berhasil menantang kekuatan besar seperti Spanyol dan Inggris, sekaligus menjaga persatuan para bajak laut. Namun di balik semua itu, bayangan konflik mulai muncul. Tidak semua bajak laut sepakat dengan cara Edward dan kawan-kawannya. Sebagian menginginkan kekacauan abadi, sementara yang lain mendambakan ketertiban yang lebih jelas. Pertentangan itu perlahan menggerogoti mimpi republik bajak laut yang mereka bangun. Sementara Edward terus mengejar kekayaan dan kehormatan, ia semakin terjerat dalam urusan Observatorium yang menjadi rebutan Assassin dan Templar. Ketertarikannya pada artefak itu membuatnya buta pada hal-hal yang lebih penting, bahkan pada pengkhianatan yang tumbuh di sekitarnya. Republik bajak laut yang tadinya tampak seperti surga perlahan berubah menjadi neraka penuh pertikaian, perebutan kekuasaan, dan kehancuran. Edward yang dulu bermimpi besar kini mulai menyadari bahwa kebebasan yang mereka cari tidak semudah yang dibayangkan.

Pengkhianatan dan Kejatuhan

Seiring waktu, sekutu-sekutu Edward mulai gugur satu per satu. Blackbeard, sahabat sekaligus mentor, tewas secara tragis di pertempuran yang meninggalkan luka mendalam di hati Edward. Charles Vane, yang dulu berdiri di sisinya, berubah menjadi musuh yang kejam, pengkhianatan itu membuat Edward semakin terpuruk. Nassau yang pernah menjadi simbol kebebasan kini dilanda kekacauan, direnggut oleh perpecahan, penyakit, dan intrik politik. Impian republik bajak laut yang dahulu bersinar terang runtuh di hadapannya, hancur bersama persahabatan yang ia bangun. Jackdaw, yang dulu berlayar gagah dengan kru setia, kini sering berlayar dalam kesepian. Banyak orang yang pernah mengangkat pedang di sisinya tercerai-berai sebagian mati, sebagian dikhianati, sebagian lainnya memilih jalan mereka sendiri. Edward, yang pernah berdiri sebagai pemimpin penuh percaya diri, mulai merasakan pahitnya ditinggalkan. Kekayaan yang dahulu ia anggap segalanya tidak lagi memberi makna. Ia hanya dikelilingi oleh kehampaan dan kenangan yang menghantuinya.



Di titik ini, bayangan Caroline kembali menghampirinya. Istrinya yang dulu ia tinggalkan demi ambisi kini terasa begitu jauh, tetapi justru itulah yang paling ia rindukan. Dalam sepi, Edward menulis surat untuk Caroline, sebuah surat yang lahir dari penyesalan, bukan sekadar kata-kata kosong. Ia mengungkapkan betapa hancurnya hatinya menyadari bahwa harta dan kejayaan tidak bisa menggantikan cinta yang telah ia sia-siakan. Ia menyesali setiap keputusan yang menjauhkan dirinya dari kebahagiaan sederhana yang sebenarnya ia cari sejak awal. Pengkhianatan, kehilangan, dan penyesalan itu menjadi titik balik dalam hidup Edward. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar bertanya pada dirinya sendiri apakah jalan bajak laut masih layak diteruskan. Dari ambisi yang dahulu membakar, kini hanya tersisa kesadaran pahit bahwa kebebasan sejati tidak lahir dari harta atau kejayaan, melainkan dari kedamaian dalam hati. Inilah awal dari perubahan Edward Kenway, perlahan meninggalkan dunia bajak laut yang telah memberinya segalanya sekaligus merenggut hampir semua yang ia cintai.


Pertemuan dengan Jenifer

Edward berdiri di pelabuhan. Kapal baru saja merapat, dan dari dek turun seorang gadis muda berusia sepuluh tahun, Jennifer Scott. Gadis itu memandangnya dengan campuran kebingungan dan kerinduan ia hanya mengenal ayahnya dari cerita orang lain, sebagian besar penuh cela. Edward, yang selama bertahun-tahun hidup dalam dosa kini berlutut, bukan sebagai kapten atau bajak laut ternama, melainkan sebagai seorang ayah yang penuh penyesalan. Momen itu menjadi awal bagi Jennifer untuk melihat ketulusan ayahnya, dan bagi Edward sendiri, pertemuan itu membawa harapan baru. Setelah bertahun-tahun terjerat ambisi dan kehilangan, Edward akhirnya menemukan alasan sejati untuk hidup kembali melalui kehadiran putrinya.

Kehidupan baru di London

Edward pergi meninggalkan karibia dan menetap di London bersama Jennifer. Beberapa tahun kemudian, ia memiliki seorang anak laki-laki, Haytham Kenway. Edward secara resmi bergabung ke organisasi assassins dan menjadi sosok penting dalam British Assassin Brotherhood, berkontribusi pada penyebaran pengaruh mereka di Inggris. warisan Edward Kenway tetap hidup ia dikenang sebagai bajak laut yang berubah menjadi Assassin, seorang ayah yang terlambat belajar arti keluarga, namun berusaha memperbaiki segalanya hingga akhir hayatnya.

END